7 Kalimat yang Tak Boleh Didengar Anak

Berbagai masalah rumah tangga, pekerjaan, sampai kenakalan anak, tak jarang membuat Anda lepas kontrol dan marah. Bahkan tak jarang, anak-anak menjadi sasaran kemarahan Anda, entah melalui sikap ataupun kata-kata kasar yang keluar dari mulut Anda. Hati-hati bila Anda sering kelepasan bicara seperti ini.

“Kata-kata bisa menjadi sumber inspirasi, tapi juga bisa melukai perasaan,” ungkap Chick Moorman, penulis buku Parent Talk dan Spirit Whisperers.

Meskipun anak Anda menimbulkan banyak masalah, namun sebagai orangtua tak sepatutnya Anda melontarkan kata-kata yang menyakitkan bagi anak. Karena efek dari ucapan yang kasar tersebut seringkali lebih merugikan daripada yang Anda bayangkan. Contohnya seperti ini.

“Kalau nakal, Ibu akan meninggalkanmu di sini.” Anda mengancam dan menakuti anak-anak dengan harapan agar mereka patuh pada perintah Anda. Perlu Anda ketahui, ketakutan terbesar anak-anak kecil adalah tersesat sendirian, dan merasa tidak aman. Oleh karena itu, tindakan Anda meninggalkannya sendirian akan menimbulkan trauma bagi dirinya.

Alih-alih mengancam dan menakuti anak, lebih baik katakan keinginan Anda dengan baik. Misalnya ketika anak merengek minta mainan, katakan saja padanya, “Arka, kalau kamu terus merengek seperti itu, kita akan pulang sekarang. Tapi kalau kamu tidak nakal, kita akan tetap di toko ini dan memilih belanjaan bersama.”

Alternatif lainnya adalah dengan beristirahat sejenak. Kenakalan anak dan kemarahan Anda mungkin saja merupakan tanda bahwa Anda atau anak butuh istirahat. Continue reading

Pelukan Lebih Ampuh Lepaskan Depresi Pada Anak

Pelukan mempunyai kekuatan besar dalam hubungan berkeluarga, baik itu hubungan antara orangtua dengan anak, atau suami dengan istri. Pelukan terbukti memberikan rasa aman dan mempererat hubungan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelukan bisa membuat nyaman orang yang dipeluknya. Dan tentu saja ini sangat baik untuk kesehatan psikologisnya, terutama bagi mereka yang sedang alami masalah. Dan itu berlaku tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak termasuk bayi.

Kenyamanan tersebut bisa dirasakan, karena seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin, hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat, merasa damai dan tenteram.

Dikatakan pakar emotional intelligence dari Radani Edutainment, Hanny Muchtar Darta, Certified EI PSYCH-K SET bahwa pelukan mentransmisikan energi positif pada orang yang kita peluk. Dan akan membuat emosi negatif misalnya perasaan sedih dan kecewa yang dirasakan oleh orang tersebut akan tertransformasi menjadi emosi positif. Continue reading

Langkah Mudah nan Mujarab Untuk Kembangkan Otak Bayi

Tahukah Anda bahwa bagi bayi, orangtualah mainan terbaiknya? Interaksi orangtua dengan si kecil akan mengalahkan mainan mahal jenis apapun dalam menunjang perkembangan otaknya. Ada 6 cara mudah mengembangkan otak bayi.

Otak bayi mulai tumbuh dan berkembang sejak usia kandungan ibu menginjak delapan minggu.

Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ yang pertama kali terbentuk.

Pada awalnya, sekitar hari ke-16 usia kehamilan, terbentuk lempeng saraf (neural plate) yang kemudian akan menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22.

Selanjutnya, sel-sel saraf mulai diproduksi. Menginjak hari ke-35 (sekitar minggu kelima), cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf mulai terlihat.

Dari sini, lalu terbentuk batang otak, otak kecil, dan bagian-bagian lainnya. Mulai usia kehamilan delapan minggu, otak dan sel-sel saraf tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga.

Hal terpenting yang bisa orangtua lakukan untuk si kecil adalah menghabiskan banyak waktu bersama. Ini yang bisa dilakukan orangtua:

Continue reading

Membangun Kecerdasan Anak

Bagaimana cara Membangun Kecerdasan Anak supaya cerdas dan kreatif.

Seri pendidikan Islam untuk anak Muslim

Oleh A. Fatih Syuhud

Apakah kecerdasan anak merupakan bawaan lahir atau dapat distimulasi atau dibangun? Jawaban para ahli adalah kedua-duanya. Anak terlahir dengan membawa genetika kecerdasan tertentu yang diperoleh dari orang tuanya. Tetapi pada waktu yang sama, kecerdasan otak yang sudah ada juga dapat ditingkatkan dengan menstimulasi atau merangsang perkembangan sel-sel otaknya.

Ahli fisiologi menyatakan bahwa ada periode singkat dalam masa anak-anak saat di mana mereka sangat sensitif pada bentuk pembelajaran terterntu. Konsep nilai benar dan salah dibentuk pada periode ini. Apabila periode sensitif ini dimanfaatkan secara maksimal oleh orang tua untuk merangsang otak anak, hasilnya akan luar biasa. Sebaliknya, apabila peiode ini dibiarkan berlalu begitu saja, ada kemungkinan anak akan kesulitan untuk mempelajari hal-hal tertentu kelak.

Karena karakteristik fisiologis otak anak yang khas inilah, ia memiliki kemampuan mempelajari dua atau tiga bahasa sekaligus lebih mudah dari pada orang dewasa.

Menurut Maria Montessori, seorang ahli fisiologi dan edukator Italia, periode sensitif anak dapat diklasifikasikan ke dalam enam periode sebagai berikut:

  1. Periode sensitif pada perintah
  2. Periode perbaikan indra rasa
  3. Periode sensitif bahasa
  4. Continue reading

Dari Lingkungan Anak Menjadi Kreatif

Ditulis oleh ningsih

Kita telah mengenal banyak lingkungan, ada lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Masing-masing lingkungan sangat memungkinkan membentuk anak seperti apa di kemudian hari. Karena bersama lingkungan anak berinteraksi dengan orang lain, mengenal berbagai hal bahkan konflik yang terjadi dilinganpun bisa membentuk anak.

Setiap orangtua tentu menginginkan anak berada dalam lingkungan yang baik. Oleh karena itu kita perlu mengenal 3 lingkungan utama yang dapat membentuk anak menjadi kreatif dan imajinatif. Berikut gambaran 3 lingkungan tersebut:

Continue reading